Metrorealitas.com.Sulteng-
Alasan penutupan kantor Desa di sebabkan warga kesal sudah empat bulan aspirasinya terkait pengaduan dugaan penyalahgunaan jabatan oleh pemerintahan Desa Balau tidak ada tindak lanjut dari pemerintah kecamatan Tiloan maupun dari Pemerintah Kabupaten
Sebelumnya warga protes atas sikap oknum kepala desa Balau sejak bulan awal september 2021 terkait penyalahgunaan wewenang dan jabatan yang dianggap tidak berkeadilan diantaranya distribusi BLT tidak sesuai jumlah penerima,distribusi bantuan material pagar tidak sesuai jumlah,pemberhentian dan pengangkatan aparat desa tidak prosedural,pembagian bantuan kelompok tani tidak tepat sasaran dan lainya.
Menurut surat tertulis aspirasi warga pengaduan sudah di sampaikan kepada pihak kecamatan dan pemerintah kabupaten namun hingga bulan desember belum ada tindakan.
Oleh itu warga kembali melakukan aksi dengan melakukan penutupan kembali kantor Desa dengan memasang palang kayu di pintu kantor desa dan menempel kertas bertuliskan
“Assalamualaikum Kepada YTH.Bapak Bupati .Bapak Assisten I.Bapak Kadis BPMDes Kami warga masyarakat desa Balau menyegel kembali kantor desa Balau ,karena selama kurang lebih empat bulan kami menunggu janji oleh pemerintah kecamatan Tiloan maupun pemerintah kabupaten yakni asisten I bahwa permasalahan desa Balau akan di selesaikan kurang lebih satu minggu sejak tanggal kesepakatan 2 september 2021 sampai saat ini tidak ada penyelesaian yang serius , maka kami lakukan penyegelan kembali kantor desa dan bisa di buka kembali ketika kami dari masyarakat menerima surat penonaktifan oknum kepala desa (Maida P. Todael) oleh Bupati Buol ” Tertulis di tempel depan pintu kantor desa yang di segel.
Hingga berita ini di terbitkan media ini mengkonfirmasi Camat Tiloan melalui Whaatshap seluler belum mendapat balasan. (Team)
