Terjadi Kasus Di 16 Desa Pemda Buol Fokus Kendalikan Penurunan Stunting

Terjadi Kasus Di 16 Desa Pemda Buol Fokus Kendalikan Penurunan Stunting

Terjadi Kasus Di 16 Desa Pemda Buol Fokus Kendalikan Penurunan Stunting
Pemda Buol Fokus Penaurunan kasus stunting.(Foto :Wakil Bupati Buol Abdullah Batalipu saat Raker dengan BKKBN di Buol. 19/9/2022)
Metrorealitas.com.Sulteng-Buol. Hasil audit kasus stunting hingga september 2022 oleh BKKBN Propinsi Sulawesi Tengah. Mencatat sebanyak 16 desa terjadi kasus stunting.
Hal iini diungkapkan oleh kepala perwakilan BKKBN Sulawesi tengah saat  gelar kegiatan audit kasus stunting tahun 2022 di kabupaten Buol kamis (16/9/2022)
16 Kasus di kabupaten Buol tergolong masih rendah di banding kabupaten lain ada yang mencapai 26 kasus sampai 28 kasus.
“Untuk di kabupaten Buol ada 16 desa ,kategori kekurangan nutrisi, yang paling tinggi di sulawesi tengah 28 desa di kabupaten lain, Pemda Buol sangat merespon dalam hal ini dan segera dikendalikan penurunan kasusnya” ungkap Tenny C. Siriton. S.Sos.MM
Dalam upaya mempercepat penurunan stunting di daerah, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Buol  bersama OPD terkait dan lintas sektor lainnya menggelar pertemuan Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten buol  di Aula Kantor BPKAD Buol , Senin  (19/9/2022).
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Buol H.Abdullah Batalipu S.Sos.M.Si dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah Tenny C Soriton ,S.Sos,MM, Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Buol .
 Hadir sebagai peserta Camat se Kabupaten buol beserta  Kepala Desa yang menjadi Lokus stunting di Kabupaten Buol . Hadir Angota TP PKK Kabupaten Buol,Kepala Statistik Buol, Kepala Puskesmas  Se kabupaten  Buol dan undangan lainnya.
Rembuk Stunting kali ini mengangkat tema “Aksi Percepatan Penurunan Stunting  Tingkat Kabupaten Buol tahun 2022”
Ketua panitia pelaksana kegiatan, Kepala Bappeda sekaligus Wakil Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting  Ir Ibrahim Rasyid   menyampaikan, tujuan kegiatan Rembuk Stunting tersebut dalam rangka mewujudkan komitmen bersama dalam intervensi gizi secara konvergensi, guna percepatan penurunan stunting di Kabupaten Buol  maka nanti akan ada penandatanganan komitmen bersama untuk kita memperkuat konvergensi di tahun 2022.
Sementara itu dalam sambutanya  Wakil Bupati Buol  Melalui Rencana  Kerjasama  Pemerintah Pusat sejak tahun 2018 yaitu Percepatan Penurunan Stunting kabupaten buol ditetapkan sebagai salah satu Lokasi Fokus Percepatan Penurunan  Stunting  yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
Stunting adalah Kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan Gizi kronis terutama pada  1.000 hari pertama Kehidupan.Stunting Mempengaruhi Pertumbuhan dan perkembangan otak.anak Stunting  juga memiliki resiko lebih tinggi menderita penyakit kronis dimasa dewasanya bahkan Stunting  dan kekurangan Gizi pada balita berkontribusi pada berkurangnya  2 – 3 % Produk Demostik  Bruto setiap tahunnya
Strategi dan rencana Program tahun 2022 pun harus kita siapkan untuk percepatan penurunan Stunting pada 14  desa dan 1 kelurhan lokasi fokus baru dengan tidak mengabaikan 92 desa dan 6 kelurhan lokasi fokus yang terus berupaya mencegah dan mempercepat penurunan Stunting di wilayahnya.
Wabup menyampaikan, Konvergensi adalah kunci untuk Intervensi gizi spesifik dan sensitif.  Intervensi multi sektor tidak mungkin terlaksana tanpa kerjasama dan komitmen seluruh stakeholder terkait. Hilangkan ego sektoral, antar program kegiatan, tingkatkan Intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif. Dalam upaya penurunan stunting tersebut, Camat memiliki peranan penting selaku pemimpin di setiap kecamatan.
Lebih lanjut Wabup menyampaikan, upaya penurunan stunting ditengah pandemi Covid-19 dalam beberapa tahun terakhir ini memang menjadi tantangan.
“Pelaksanaan beberapa program tahun ini memang belum begitu optimal karena pandemi, dimana terbatasnya interaksi dengan masyarakat,” kata Wabup.
Untuk itu Wabup Abdullah Batalipu berharap, peningkatan pengetahuan dan keterampilan pada setiap kelompok sasaran sangat penting untuk mengubah perilaku masyarakat harus digencarkan.
“Saya meminta kepada OPD, Camat dan Desa agar dapat memetakan program apa saja yang cakupannya belum merata terhenti dan sebagainya, dengan demikian Pemkab dapat menyusun kembali dengan mengoptimalkan sumber pendanaan yang ada untuk mempercepat penurunan stunting di Kabupate buol ” ucap  Wabup.
Dalam pertemuan tersebut menghadirkan narasumber dari BAPPEDA Sulteng   dan Kepala Perwakilan BKKBN Propinsi Sulawesi tengah.
Oleh :Team
Editor : BangJogi