Ramadhan 1445 H. 2024 Masjid Agung Buol     “Hakikat puasa ” Oleh Ustad.Richard Muhsin.S.Ag.M.Ag

Ramadhan 1445 H. 2024 Masjid Agung Buol “Hakikat puasa ” Oleh Ustad.Richard Muhsin.S.Ag.M.Ag

Hakikat puasa ramadhan 2024 masjid agung buol
Ustad Richard Muhsin.S.Ag.M.Ag. saya memberikan pesan ramadhan 1445 h 2024 di masjid agung buol (14/3/2024)

“Hakikat puasa ” Oleh Ustad.Richard Muhsin.S.Ag.M.Ag

Metroreaitas.com.Sulteng-Buol.Al-Qur’an Surat Al-baqarah ayat 183, yang Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”

adalah umat Islam menjalankan ibadah puasa Ramadhan sebulan penuh. Ayat ini menyebutkan bahwa ibadah puasa bukanlah ibadah yang baru pertama dilaksanakan umat Islam, akan tetapi sudah ada sebelum Islam datang.

Pada malam ke empat Ramadhan ceramah ramadhan 1445 h di masjid agung Buol di isi oleh ustad Rachard Muhsin .S.Ag.M.Ag.

Pada kesempatan ini ustad Richard Muhsin .menyampaikan pesan hakekat Puasa bulan Ramadhan meningkatkan kwalitas ibadah

Menjadikan ibadah puasa di bulan suci ramadhan 1445 h sebagai media bertransformasi yang lebih baik

Selain itu Kasi Haji Kemenag Buol menyampaikan lima hal yang mengurangi pahala puasa

Hal-Hal yang Merusak dan Membatalkan Pahala Puasa.

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Ada 5 perkara yang membatalkan pahala orang yang berpuasa yaitu

1.Berdusta, 2 ber ghibah. 3 mengadu domba, 4 bersumpah palsu,5 memandang dengan syahwat,” (HR. Dailami).

Dalam konteks ayat Al-Qur’an di atas (Al-Baqara : 183), ibadah puasa diperuntukkan bagi orang-orang beriman, akal baligh atau dewasa, dalam keadaan sehat, serta tidak sedang dalam perjalanan jauh satu daerah ke daerah lain.

Dalam perspektif fiqih, ibadah puasa adalah menahan diri dari tidak makan, minum dan hawa nafsu birahi hubungan suami istri mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari malam hari sudah dapat dibolehkan.

Rasulullah Saw menegaskan betapa penting masalah niat seperti dalam sebuah riwayat yang artinya

“Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung kepada niatnya. Dan sesungguhnya (balasan) bagi setiap amal (sesuai dengan) apa yang ia niatkan.

Begitu pula dengan standar menahan diri

Begitu pula dengan standar menahan diri dari segala perilaku yang membatalkan puasa. Banyak para ulama memberi ikhtiar agar kualitas ibadah puasa terpelihara tidak saja menahan lapar, haus dan nafsu seks,

namun menahan seluruh perilaku yang tidak baik sehingga patut menahan pandangan, perkataan, pendengaran, termasuk menahan jari-jari manis untuk membuat konten yang mengandung bohong, ujaran kebencian.

Ibadah puasa hakekatnya sangat unik, berbeda dari jenis ibadah lainnya. Ibadah puasa tidak dapat diketahui secara pasti kecuali dirinya dan Allah SWT.

Ibadah yang lain bisa dilihat dengan kasat mata, seperti shalat akan terlihat pada saat rukuk dan sujud, atau membayar zakat begitu pula dengan ibadah haji.

Sifat ibadah puasa sangat rahasia. Imam Al-Ghazali dalam karyanya yang terkenal Ihya Ulumiddin menjelaskan hakikat puasa. Ia menyebut

“Puasa itu menahan diri dan meninggalkan (larangan puasa). Puasa pada hakikatnya sebuah rahasia. Tidak ada amal yang tampak padanya.

Kalau semua ibadah disaksikan dan dilihat oleh makhluk, ibadah puasa hanya dilihat oleh Allah SWT. Puasa adalah amal batin, murni kesabaran.”

Ibadah puasa pada hakekatnya dianggap sah jika terpenuhi syaratnya. Jadi hakekat ibadah puasa adalah menahan diri, sebagai pendidikan rohani mengendalikan jiwa raga, memperbaiki ekosistem hidup sehat jasmani dan rohani, membentuk karekater ketaqwaan.

Hakikat ibadah puasa Ramadhan sejatinya adalah ibadah personal antara manusia langsung dengan Sang Khalik, dan hanya Allah SWT yang tahu ganjarannya.

Meskipun ibadah puasa sangat personal, ibadah puasa tidak bisa lepas dari komitmen hablumminannas dalam pelaksanaannya. Sejatinya ibadah puasa memperkuat kasih sayang, tolong menolong dalam kebaikan, berbagi kasih, peduli dan peka. Team Penulis.editor Bambangjogi@gmail.com