Proyek Pembangunan Gedung Sekolah SMAN 1 Tolitoli Utara Diduga Pekerjakan Siswa.  Diminta Kejaksaan Turun Penyelidikan

Proyek Pembangunan Gedung Sekolah SMAN 1 Tolitoli Utara Diduga Pekerjakan Siswa. Diminta Kejaksaan Turun Penyelidikan

 

sejumlah siswa SMA Negri 1 Tolitoli Utara. dipekerjaan melakukan pekerjaan penimbunan pada jam sekolah Akibatnya sejumlah anak sekolah tidak dapat mendapatkan pelajaran sekolah kurang lebih dalam sebulan Aksa siswa 16 tahun saat ditemui wartawan mengatakan bahwa mereka dipekerjakan pada proyek pembangunan tersebut dengan imbalan akan dibelikan baju olaharaga. “kami kerja seharian untuk menuntaskan pekerjaan penimbunan dan itu dilakukan dalam kurun waktu 1 bulan dan kami kehilangan hak belajar karena aktifitas selama sebulan hanya melakukan penimbunan,” tuturnya. Kepala sekolah Nurlalang saat dikonfirmasi wartawan LBH selebes katulistiwa membenarkan dan mengakui mempekerjakan sejumlah siswa laki laki " bukan mempekerjakan tapi dia bekerja karena mereka tidak punya duit untuk beli baju olah raga" ungkapnya kepsek Nurlalang Melakukan eksploitasi anak usia sekolah dengan mempekerjakan sangat tidak dibenarkan Sedangkan proyek pembangunan tersebut telah teedia anggaran pembangunan kisaran 500 juta rupiah Oleh peristiwa dugaan ini dimohon penegak hukum kejaksaan negeri Kabupaten Tolitoli untuk dapat melakukan penyelidikan kepastian dugaan pelanggaran undang undang exploitasi anak dibawah umur yang dipekerjakan pihak sekolah. Oleh : team Editor : BambangJogi
Proyek pembangunan SMA N 1 Tolitoli utara

Metrorealitas.com. Sulteng-Toltoli. Sejumlah siswa SMA Negri 1 Tolitoli Utara. dipekerjaan melakukan pekerjaan penimbunan pada jam sekolah

Akibatnya sejumlah anak sekolah tidak dapat mendapatkan pelajaran sekolah kurang lebih dalam sebulan

Aksa siswa 16 tahun saat ditemui wartawan mengatakan bahwa mereka dipekerjakan pada proyek pembangunan tersebut dengan imbalan akan dibelikan baju olaharaga.

“kami kerja seharian untuk menuntaskan pekerjaan penimbunan dan itu dilakukan dalam kurun waktu 1 bulan dan kami kehilangan hak belajar karena aktifitas selama sebulan hanya melakukan penimbunan,” tuturnya.

Kepala sekolah Nurlalang saat dikonfirmasi wartawan LBH selebes katulistiwa  membenarkan dan mengakui mempekerjakan sejumlah siswa laki laki

” bukan mempekerjakan tapi dia bekerja karena mereka tidak punya duit untuk beli baju olah raga” ungkapnya kepsek Nurlalang

Melakukan eksploitasi anak usia sekolah dengan mempekerjakan  sangat tidak dibenarkan

Sedangkan proyek pembangunan tersebut telah teedia anggaran pembangunan kisaran 413.744.000 juta rupiah

Oleh peristiwa dugaan ini dimohon penegak hukum kejaksaan negeri Kabupaten Tolitoli untuk dapat melakukan penyelidikan kepastian dugaan pelanggaran undang undang exploitasi anak dibawah umur yang dipekerjakan pihak sekolah.

Oleh : Team. Editor : BambangJogi