Proyek Optimalisasi Lahan Rawa  Pertanian Sawah kabupaten Buol Sulawesi Tengah Tidak Mencapai Target

Proyek Optimalisasi Lahan Rawa Pertanian Sawah kabupaten Buol Sulawesi Tengah Tidak Mencapai Target

Proyek optimalisasi lahan rawa peruntukan pertanian tanaman padi sawah kabupaten Buol Sulawesi Tengah tidak mencapai target penyelesaian.
Proyek optimalisasi lahan rawa peruntukan pertanian tanaman padi sawah kabupaten Buol Sulawesi Tengah tidak mencapai target penyelesaian.(Desa Wakat)
Metrorealitas.com. Sulteng-Buol. Proyek optimalisasi lahan rawa peruntukan pertanian tanaman padi sawah kabupaten Buol Sulawesi Tengah tidak mencapai target penyelesaian.
Sekitar 3.400 hektar lahan rawa potensi produksi pertanian padi sawah sejak dahulu hingga kini tidak dapat di oleh pemilik
Kawasan lahan ini berada di empat wilayah kecamatan yakni kecamatan Momunu,kecamatan Bokat,kecamatan Bukal dan kecamatan Tiloan
Yang paling luas lahan rawa ini di kecamatan di Momunu
Upaya pemerintah daerah untuk mengoptimalkan dengan membangun sarana saluran air di berbagai tempat agar jika waktu musim penghujan air terus melintas
Upaya ini sudah di lakukan oleh pemerintah di tahun 2022 , terbukti adanya proyek optimalisasi lahan rawa seluas 1.4oo hektar
Proyek dinas pertanian propinsi Sulawesi tengah senilai berkisar 6 milyard
Proyek optimalisasi lahan rawa peruntukan pertanian tanaman padi sawah kabupaten Buol Sulawesi Tengah tidak mencapai target penyelesaian.
Lahan Rawa hamparan luas ratuan hektar Desa Wakat Buol
Namun sangat di sayangkan proyek ini tidak mencapai target angka seratus persen.
Beberapa desa yang menjadi prioritas pembangunan sarana pembuatan saluran air tidak tersentuh seperti desa Pomayagon dan desa Wakat kecamatan Momunu.
Tidak di ketahui apa kendala sehingga tidak capai target
Proyek ini di teken kontrak sejak bulan Maret 2022 dan berakir pada bulan Oktober 2022
Kekecewaan warga pemilik lahan terungkap setelah awal tahun 2023 tidak lagi ada aktifitas dan kabar kelanjutan proyek tersebut
Kepala desa Wakat kecamatan Bukal Suleman Batalipu .saat di temui wartawan kemarin (red) mengatakan desa Wakat merupakan desa yang menjadi sasaran utama pembuatan saluran air proyek tersebut
Disebabkan desa Wakat adalah desa rawan banjir dan menjadi tempat utama jalur pengembangan air banjir.
Letak desa Wakat termasuk desa paling rendah dan desa terakir yang dekat menuju laut.
Saat hujan deras di wilayah empat kecamatan dengan curah hujan intensitas tinggi dapat di pastikan desa wakat.l bakal tergenang banjir.
Lajut kades Desa Wakat hal di sebabkan saluran air dari desa Wakat ke arah laut terputus
Proyek optimalisasi lahan rawa peruntukan pertanian tanaman padi sawah kabupaten Buol Sulawesi Tengah tidak mencapai target penyelesaian.
Proyek optimalisasi lahan rawa peruntukan pertanian tanaman padi sawah kabupaten Buol Sulawesi Tengah tidak mencapai target penyelesaian.
“Desa Wakat salah satu desa prioritas dalam proyek itu, tetapi tidak sampai di desa ini, saya tidak mengerti kelanjutannya. Jika saluran dapat dibuat di desa Wakat genangan air saat tertentu akan segera surut, banjir tidak sampai mengenangi rumah warga terlalu lama dan tidak setinggi sebelumnya, kemudian areal persawahan dan perkebunan dapat di garap sehingga produksi pertanian ,perkebunan dapat meningkat. Itu harapan warga kita disni” ungkap kepala desa Wakat
Hingga saat ini sedikitnya seribu hektar lahan rawa di beberapa desa masih belum dapat di manfaatkan.Berharap Bapak Gubernur Sulteng memperhatikan Bagaimana caranya lahan dapat di manfaatkan menjadi lahan produktif.  Penulis :Bambang Jogi