Metrorealitas.com – Tenaga kesehatan (Nakes) di 26 Puskesmas yang ada di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah terus mempertanyakan insentif atau honor covid-19 tiga bulan terakhir tahun 2020 (September, Oktober, Desember), menyusul belum ada kejelasan pembayarannya hingga memasuki akhir Mei 2021 ini.
Persoalan insentif ini sudah berulangkali ditanyakan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Banggai, tetapi oleh instansi yang dipimpin dr. Anang S.Otoluwa itu dinilai hanya memberikan janji dan berbagai alasan surga telinga, padahal realisasi pembayaran sampai sekarang tidak ada.
“Awalnya dibilang ada perbaikan rekening, lalu disampaikan akan tetap dibayar. Selanjutnya dibilang sabar akan dicairkan, baru disampaikan sementara di cari dana dari sumber lain, dan yang terakhir ketika ditanya lagi, dikatakan sumber dana lain belum ada. Entah alasan surga telinga apalagi yang disampaikan Dinkes ke kami,” ujar sumber metrosulteng.com, Jumat kemarin (28/5).
Yang anehnya lagi, katanya, saat persoalan ini ditanyakan pada Kepala Badan (Kaban) Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Banggai, Marsidin Ribangka, SE, M.Si mengaku tak mengetahui kalau dana insentif covid-19 yang dialokasikan dari APBN tahun 2020 belum dicairkan.
“Saat kami konfirmasi ke Kaban PKAD terkait dana insentif beberapa waktu lalu, ternyata Kaban tidak mengetahui kalau masih ada dana APBN tahun 2020 yang belum dicairkan, khususnya dana insentif covid-19. Insyah Allah, Senin (31/5) kami akan kembali menemui Kaban untuk mempertanyakan insentif covid-19 bulan September, Oktober dan Desember 2020 yang belum dibayar,” sebut sumber.
Sambungnya, Insentif covid-19 yang diterima setiap bulan itu, terakhir diterima Agustus 2020 lalu. Sementara untuk bulan selanjutnya sampai sekarang belum dilakukan pembayaran.
Ditanya soal besaran honor atau insentif yang diterima stia bulannya, ia menuturkan untuk setiap tenaga kesehatan yang terdaftar sebagai penerima insentif menerima sebanyak Rp. 5 juta per bulan.
Untuk itu, sumber mewakili seluruh Nakes yang bertugas di 26 Puskesmas se-Kabupaten Banggai berharap agar insentif mereka segera dibayarkan.
“Kami bekerja sepenuh hati dan ikhlas, kalau dikatakan kami menuntut insentif, rasanya bagimana gitu. Tapi berhubung dari pemerintah pusat menjanjikan ada insentif yang kemudian menjadi hak kami yang harus dibayarkan, yang menurut saya hal itu sebagai bentuk penghargaan dari pemerintah atas segala usaha dan pengorbanan yang diberikan untuk tenaga kesehatan sebagai garda terdepan. Untuk itu kami meminta hak kami segera dibayarkan,” harapnya.
Hingga berita ini dilansir, Kadis Kesehatan dr, Anang S. Otoluwa belum memberikan klarifikasinya. Saat ditemui di kantornya, Jumat sore (28/5) bersangkutan tidak ada. “Pak Kadis tidak ada,” kata staf Dinkes pada wartawan. (AD)