oleh : dr.H.Arianto Panambag.M.Ap.
Jamaah muslim di mana saja berada mari kita kita senantiasa bersyukur atas limpahan rezeki yang di berikan kepada kita
Lebih bersyukur bahwa kita masih di berikan ijin bertemu bulan suci ramadhan dan dapat menjalankan ibadah puasa dengan kusuk.
Jika kita tidak dapat melihat besaran nikmat yang di berikan kepada kita dan kita tidak dapat mensyukuri maka kita akan menjadikan diri kita sendiri tergolong orang orang yang merugi
Allah SWT telah bersumpah Bagaimana kalau Allah SWT telah bersumpah ? Sudah di pastikan itu benar dan pasti terjadi. Mahabenar Allah dari segala firman-nya.
sumpah ini di antaranya, demi matahari, demi cahaya, demi bulan, demi siang, demi malam, demi langit, demi pembuatannya, demi bumi, demi penghamparannya, demi Jiwa, dan demi penyempurnaannya.
Allah bersumpah dengan malaikat sebanyak (3) kali, benda langit dan bumi (21 kali), waktu (15 kali), dan tempat (3 kali)
Tentu Allah SWT memiliki alasan yang membuat sumpah ini disebutkan secara berturut-turut
Demi waktu firman Allah SWT sesungguhnya manusia sangat merugi kecuali orang orang yang beriman dan beramal shaleh surat Al ashar
وَالۡعَصۡر
1. Demi masa.
اِنَّ الۡاِنۡسَانَ لَفِىۡ خُسۡرٍۙ
2. Sungguh manusia itu dalam.keadaan merugi (Celaka)
اِلَّا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوۡا بِالۡحَقِّ ۙ وَتَوَاصَوۡا بِالصَّبۡرِ
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.
Sumpah pertama adalah وَالْفَجْرِۙ (demi fajar). Sumpah ini, kata dia, diibaratkan sebagai awal mula kehidupan manusia, dimana biasanya diisi dengan harapan, resolusi dan semangat yang menggebu-gebu. Pada waktu ini juga, Allah SWT melihat seberapa besar tekad hamba-hamba-Nya untuk memaksimalkan waktu mereka.
Ini sama dengan keadaannya dengan kondisi kita saat ini, mengawali datangnya tahun baru, yang biasanya diisi dengan harapan, target, resolusi, dan sebagainya. Tapi ingat, sebaik-baiknya pencapaian adalah mereka yang mampu memanfaatkan waktunya untuk kebaikan dan kebermanfaatan,” kata Kiai Cholil
Sumpah kedua Allah SWT yang berkaitan dengan waktu adalah وَالضُّحٰىۙ (demi waktu dhuha). Waktu Dhuha ini dibaratkan sebagai waktu produktif manusia atau masa kejayaan.
Dalam waktu itu, Allah SWT berusaha mengingatkan manusia untuk senantiasa mendekatkan diri pada-Nya dan memanfaatkan waktu produktifnya untuk membawa manfaat bagi dirinya, keluarga, masyarakat, agama, dan bangsa.
Selanjutnya adalah وَالْعَصْرِۙ (Demi masa atau demi waktu ashar). Waktu ashar, biasanya diartikan sebagai waktu untuk istirahat, atau dapat juga dianalogikan sebagai masa tua manusia.
Pada saat ini, manusia dominan mengisinya dengan ratapan, penyesalan dan kerugian, karena pada masa produktifnya hanya fokus mengejar dunia, kecuali mereka yang beriman dan bertaqwa dan selalu memprioritaskan waktunya untuk beribadah kepada Allah dan memberikan manfaat bagi orang lain.
Sumpah terakhir Allah yang berkaitan dengan waktu adalah وَالَّيْلِ (demi malam). Waktu malam, digambarkan sebagai waktu menjelang kematian, dimana melalui sumpah-Nya ini Allah SWT mengingatkan manusia tentang kefanaan dunia, dan kewajiban mereka untuk mempertanggungjawabkan seluruh ‘waktu’ yang telah mereka habiskan semasa hidup.
Sebagai umat dari Rasulullah SAW, umat Islam diingatkan oleh Rasulullah SAW agar tiap waktunya menjadi orang yang lebih baik Perubahan ini dilandaskan pada hadits
orang yang amal usahanya lebih buruk dari hari kemarin menurut hadits nabi termasuk orang yang celaka.
Landasan hadits yang dimaksud adalah sebagai berikut. Rasulullah SAW bersabda
من كان يومه خيرا من امسه فهو رابح. ومن كان يومه مثل امسه فهو مغبون. ومن كان يومه شرا من امسه فهو ملعون.( رواه الحاكم)
Artinya: “Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang beruntung, (dan) barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan bahkan, barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka.” (HR Al Hakim)
Di momen bulansuci ramadhan 1445 h 2024 maximalkan dan tingkatkan amal ibadah kita .
Bawa diri kita.tubuh jasad kasar dan roh kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT
Mungkin di masa kemarin kita telah jauh ,tidak pernah mendekatkan diri kepada Allah ,
Jarang sholat.kurang sholat.kurang bersedekah.kurang beramal. Kurang bermanfaat bagi orang lain,
Saat masih di berikan kesempatan bertemu bulan ramadhan perbanyak istigfar mohon ampun kepada Allah SWT
Semoga Allah SWT berikan pengampunan.
Kita digolongkan orang bertaqwa dan senantiasa Allah SWT berikan kemudahan rezeki dan umur yang panjang.