Kajari Buol : Investasi Harus Di Kawal Rakyat

Kajari Buol : Investasi Harus Di Kawal Rakyat

KAJARI BUOL: INVESTASI HARUS DI KAWAL RAKYAT. Kepala kejaksaan negeri Buol, Lutfi  Akbar SH MH minta agar investor/investasi di kabupaten buol harus  di kawal oleh rakyat dari semua elemen. Pernyataan itu disampaikan Kajari buol Di halaman kantor kejaksaan negeri Buol, Kamis (09/12) ketika menerima rombongan unjukrasa gerakan evaluasi sepuluh tahun kepemimpinan Amiruddin Rauf (Gestapu) sebagai Bupati buol. Penyampaian Kajari selama tiga menit itu antara lain menyebutkan, kabupaten buol juga harus memberikan kontribusi sebagai bukti  bahwa daerah ini tidak tertinggal dengan daerah-daerah lain. Lufti Akbar melihat bahwa kabupaten ini cukup baik, sehingga investasinya harus di kawal oleh seluruh elemen masyarakat. Djufri Karim salah satu dari pengunjuk rasa yang ikut dalam rombongan orasi tersebut  mengatakan, pernyataan Kajari buol itu sebagai sinyal bahwa Investor yang  berinvestasi di daerah ini telah Berkontribusi untuk menunjang pembangunan di kabupaten buol. Hal itu dapat dibuktikan oleh PT Hardaya Inti Plantation, satu-satunya investor yang ada di kabupaten Buol. Perusahaan  yang telah menanamkan investasinya dengan membuka perkebunan sawit di Modo, kecamatan Bukal itu mempekerjakan sedikitnya 2.600 karyawan. Luas lahan dalam areal perkebunan PT HIP sekitar 18.978,03 Ha yang terdiri dari kebun inti 13.600 Ha, plasma revitalisasi 4.578,03 ha dan plasma mandiri 800 Ha. Menurut Djufri Karim, Seperti yang santer di media online dan media sosial tentang pernyataan Bupati buol yang ingin menghentikan operasi  PT HIP  di kabupaten buol,  adalah hal yang mustahil. Mampukah bupati mencari lapangan kerja terhadap 2.600 karyawan dengan sekitar 12.000 anggota keluarganya yang sekarang mengadu nasibnya  di PT HIP.  'Gaji karyawan saja tidak kurang dari Rp 14 miliar/bulan. Sedang belanja perusahaan mencapai Rp 6 miliar/bulan, belum termasuk pajak", kata Djufri. Pernyataan Bupati yang dinilai tidak berbobot itu kini menjadi polemik dikalangan masyarakat, menyebar menjadi bola liar yang tidak diketahui arahnya. Bahkan dinilai Ingin menggiring rakyatnya sendiri untuk saling bermusuhan  Berbagai spekulasi muncul antara lain karena adanya Pt Plasma lestari jaya yang membuka  pabrik CPO  diresmikan bupati Amiruddin Rauf awal Desember ini di kecamatan Momunu. Padahal perusahaan tersebut tidak memiliki lahan sawit di daerah ini.  Berbagai elemen masyarakat di kabupaten Buol memberi apresiasi terhadap karyawan PT HIP yang tetap tenang dengan munculnya pernyataan  Bupati buol di media online dan media sosial yang Sangat bersemangat ingin mengakhiri operasional PT HIP. "Seharusnya bupati Amiruddin Rauf menyadari hal tersebut sebagai suatu kekeliruan yang perlu dikoreksi sendiri" tutur Djufri Karim. Orasi Gestapu itu dikaitkan dengan hari Anti korupsi dunia, sebagai bukti komitmen pemberantasan korupsi di daerah ini.
KAJARI BUOL: INVESTASI HARUS DI KAWAL RAKYAT. Aksi Gestapu di Kejari Buol (9/12/2021)

Metrorealitas.com.Sulteng-Buol. Kepala kejaksaan negeri Buol (Kajari) Lutfi Akbar SH MH minta agar investor atau investasi di kabupaten Buol harus di kawal oleh rakyat dari semua elemen.

Pernyataan itu disampaikan Kajari Buol Di halaman kantor kejaksaan negeri Buol, Kamis (09/12) ketika menerima rombongan unjukrasa gerakan evaluasi sepuluh tahun kepemimpinan Amiruddin Rauf (Gestapu) sebagai Bupati buol.

Penyampaian Kajari selama tiga menit itu antara lain menyebutkan, kabupaten Buol juga harus memberikan kontribusi sebagai bukti bahwa daerah ini tidak tertinggal dengan daerah-daerah lain.

Lufti Akbar melihat bahwa kabupaten ini cukup baik, sehingga investasinya harus di kawal oleh seluruh elemen masyarakat.

Djufri Karim salah satu dari pengunjuk rasa yang ikut dalam rombongan orasi tersebut mengatakan, pernyataan Kajari buol itu sebagai sinyal bahwa Investor yang berinvestasi di daerah ini telah Berkontribusi untuk menunjang pembangunan di kabupaten Buol.

Hal itu dapat dibuktikan oleh PT Hardaya Inti Plantation, satu-satunya investor yang ada di kabupaten Buol.
Perusahaan yang telah menanamkan investasinya dengan membuka perkebunan sawit di Modo, kecamatan Bukal itu mempekerjakan sedikitnya 2.600 karyawan.

Luas lahan dalam areal perkebunan PT HIP sekitar 18.978,03 Ha yang terdiri dari kebun inti 13.600 Ha, plasma revitalisasi 4.578,03 ha dan plasma mandiri 800 Ha.

Menurut Djufri Karim, Seperti yang santer di media online dan media sosial tentang pernyataan Bupati buol yang ingin menghentikan operasi PT HIP di kabupaten buol, adalah hal yang mustahil.

Mampukah bupati mencari lapangan kerja terhadap 2.600 karyawan dengan sekitar 12.000 anggota keluarganya yang sekarang mengadu nasibnya di PT HIP.
‘Gaji karyawan saja tidak
kurang dari Rp 14 miliar/bulan. Sedang belanja perusahaan mencapai Rp 6 miliar/bulan, belum termasuk pajak”, kata Djufri.

Pernyataan Bupati yang dinilai tidak berbobot itu kini menjadi polemik dikalangan masyarakat, menyebar menjadi bola liar yang tidak diketahui arahnya. Bahkan dinilai Ingin menggiring rakyatnya sendiri untuk saling bermusuhan.

Berbagai spekulasi muncul antara lain karena adanya Pt Plasma lestari jaya yang membuka pabrik CPO diresmikan bupati Amiruddin Rauf awal Desember ini di kecamatan Momunu. Padahal perusahaan tersebut tidak memiliki lahan sawit di daerah ini.

Berbagai elemen masyarakat di kabupaten Buol memberi apresiasi terhadap karyawan PT HIP yang tetap tenang dengan munculnya pernyataan Bupati buol di media online dan media sosial yang Sangat bersemangat ingin mengakhiri operasional PT HIP.

“Seharusnya bupati Amiruddin Rauf menyadari hal tersebut sebagai suatu kekeliruan yang perlu dikoreksi sendiri” tutur Djufri Karim.

Orasi Gestapu itu dikaitkan dengan hari Anti korupsi dunia, sebagai bukti komitmen pemberantasan korupsi di daerah ini.(Bangjogi)