Metrorealitas.com. Sulteng-Buol. Telah beredar di youtube berjudul Astagfirullah Kiblat Masjid Agung di Kabupaten Buol ternyata di iretria Afrika bukan di Ka’bah Mekkah. Benarkah ….?
Diunggah di akun YouTube atasnama Info aktual 19 jam yang lalu pada Selasa 22 Nopember 2022. Sekitar pukul 17.45 WITA link tersebut sudah di tonton 125 kali
Dalam Vidio itu tidak nampak seorang Nara sumber yang memaparkan tentang metode penetapan arah kiblat.
Vidio berdurasi 9,37 menit menampilkan
Peta bola dunia dengan zoom satelit titik masjid Agung Buol di kabupaten Buol kemudian menarik garis penghubung ke lokasi titik Ka’bah di Mekkah Saudi Arabia.
Menurut suara dalam vidio dan gambar garis yang digerak gerakan dalam vidio bahwa posisi arah kiblat masjid agung kabupaten Buol tidak lurus dengan Ka’bah.
Ada selisih 4 meter dari garis yang di dalam Vidio . Jika titik koordinat di tempatkan pada sudut depan sebelah Utara di tarik lurus ke Ka’bah.
Menurut Suara dalam Vidio itu arah kiblat masjid Agung Buol ke arah negara Afrika bagian iretria.
Belum di ketahui siapa yang mempunyai suara tersebut. ? Aplikasi apa yang di gunakan dan metode seperti apa ?
Seberapa akurat alat aplikasi yang di gunakan ?
Apakah Nara sumber suara dalam Vidio mempunyai kelayakan dalam penetapan arah ? Atau hanya sekedar mencari sensasi subscriber kontennya ?
Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab.
Namun Vidio ini sudah menjadi trending topik hari ini.
Berbagai pendapat di para jamaah di masjid Agung dan berbagai komentar nitizen YouTube dan media sosial lainya.
Nampaknya ke akuratan metode penetapan arah yang di unggah oleh info aktual ke aktualitasnya masih banyak yang meragukan
Nara sumber ahlinya tidak di ketahui,
Alat aplikasi yang digunakan resmi atau tidak , hal itu perlu di uji baik alatnya maupun sumber keterangan suara dalam Vidio.
Sejauh mana sumber keterangan dalam suara metode penerapan arah, apakah sudah melalui ijtima atau hanya pendapat diri sendiri youtuber.
Multiplayer efek menyangkut ibadah umat Islam
Seperti tangapan kepala kementrian Agama Kabupaten Buol. Muh. Ur Khoiri. S.Ag.M.Ag dalam keterangan di waashap digruop DKM Masjid Agung memberikan keterangannya
Bahwa Cara penetapan arah kiblat yang ada di unggahan Link youtube masih perlu diuji validitasnya
Simak disini keterangan kepala kementrian Agama Kabupaten Buol
” Assalamualaikum war.wab.
Menyikapi polemik terkait Arah Kiblat Masjid Agung Buol berdasarkan unggahan Link https://youtu.be/NfqGWoVLRnY, ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan:
1. Mohon maaf atas keterlambatan saya merespon. Saya di perjalanan menuju Solo;
2. Di antara orang yg bertanggung jawab terkait dengan penentuan arah kiblat Masjid Agung Buol adalah termasuk saya, ketika itu ditugaskan oleh Kakankemenag Kab Buol.
3. Penentuan arah kiblat ketika itu kami lakukan dengan menggunakan alat resmi yg dikeluarkan oleh Kemenag RI, berikut petunjuknya;
4. Jika saat ini misalnya, disinyalir penetapan arah kiblat yg kami lakukan ternyata tidak tepat persis ke arah Ka’bah, maka bisa jadi ada beberapa kemungkinan. Pertama, alat yg digunakan tidak akurat menurut ukuran kecanggihan saat ini. Kedua, kami yg tidak mumpuni dalam menggunakannya. Ketiga, rentang waktu antara penetapan arah kiblat dengan proses pembuatan pondasi mihrab Masjid cukup lama, kami juga tidak tahu apakah ada tergeser titik koordinatnya secara tidak sengaja ketika itu;
5. Cara penetapan arah kiblat yang ada di unggahan Link https://youtu.be/NfqGWoVLRnY juga masih perlu diuji validitasnya, sehingga kemungkinan kurang akuratnya juga tetap ada.” Ungkapnya kepala kantor kemenag kabupaten Buol.
Lanjutnya lagi
“Selanjutnya, bagaimana jika ternyata benar adanya, bahwa arah kiblat Masjid Agung Buol tidak tepat persis ke arah Ka’bah? Berkaitan dengan hal ini, saya ingin menjelaskan beberapa poin:
1. Problema penetapan arah kiblat Masjid terjadi sudah sejak zaman Rasulullah Saw. masih hidup. Hingga saat ini tidak hanya terjadi di Indonesia atau beberapa negara tetangga, melainkan juga terjadi di negara Arab. Bahkan masih banyak ditemukan Masjid yang tidak terlalu jauh dari Makkah juga tidak tepat mengarah ke Ka’bah. Mengapa bisa terjadi demikian? Di antaranya disebabkan adanya ikhtilaf di kalangan Ulama Fiqh berkaitan kiblat itu sendiri, apakah harus tepat menghadap Ka’bah atau Makkah.
Jumhur Ulama sepakat, ada dua metode dalam menentukan arah kiblat:
1. Bagi yg dapat melihat secara langsung Ka’bah, wajib kiblatnya menghadap Ka’bah, dalam fiqh diistilahkan dengan Ainul Kiblat;
2. Bagi yang tidak dapat melihat langsung Ka’bah, diharapkan untuk tetap berikhtiar/berijtihad menghadap Ka’bah. Dalam figh dikenal dengan istilah ijtihatul kiblat. Di sinilah kemudian dirumuskannya ilmu dan alat untuk menetapkan arah kiblat. Akan tetapi, jumhur Ulama kemudian mengatakan cukup dengan menghadap ke Makkah. Bahkan tidak sedikit Ulama yg berpendapat lebih longgar, bawa menghadap barat masih termasuk arah Kiblat.
Kemudian jumhur Ulama menegaskan, bahwa berdasarkan fiqh, shalat di Masjid yg kiblatnya tidak tepat mengarah ke Ka’bah, tetapi masih mengarah ke Makkah atau ke Barat dihukumi sah, tidak batal, masjidnya tidak harus dibongkar, atau shafnya dibuat miring menyesuaikan ke arah Ka’bah.”. Tutupnya.
Tambah Kakan Kemenag
” Untuk lebih detailnya, dapat pula dilihat di Fatwa MUI No. 3 Tahun 2010 Tentang Kiblat.
Demikian, semoga penjelasan ini bermanfaat dan mohon maaf atas yang tidak berkenan. Wallahu A’lam.”.
وَلِلّٰهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ فَاَيْنَمَا تُوَلُّوْا فَثَمَّ وَجْهُ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
Terjemahan :
” Dan milik Allah timur dan barat. Kemanapun kamu menghadap di sanalah wajah Allah. Sungguh, Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.” (Surah Al-Baqarah Ayat 115)
Tafsir Ringkas Kemenag RI
Dan milik Allah timur dan barat. Artinya, Allah adalah Tuhan bumi seluruhnya.
Ke mana pun kamu menghadap ketika menunaikan salat, di sanalah wajah Allah, yaitu kiblat yang diinginkan Allah bagimu. Sungguh, Allah Maha luas, tidak sempit dan tidak terbatas, Maha Mengetahui siapa yang menghadap kepada-Nya di mana pun ia berada.
Semoga kita semua yang sempat membahas tentang perkara Agama ini Insya Allah mendapat Rahmat dari Allah SWT.
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ࣖ
Terjemahan :
” Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.” Aamiin yarabbal Aalamiin.
Penulis : Bambang Jogi.
