Metrorealitas.com.Sulteng-Buol.Bupati Buol bersama jajaran pimpinan OPD, Camat dan Kepala Desa di wilayah lingkar Perkebunan Sawit menerima masa aksi buruh PT. HIP yang tergabung dalam Aliansi Pekerja Buruh Kelapa Sawit (APBKS Buol PT. HIP), bertempat di aula Kantor Bupati Buol, Rabu (22/12).
Aliansi ini mengirimkan kurang lebih 20 orang delegasi yang di tugaskan sebagai negosiator dalam aksi ini ini.
Setelah membacakan tuntunan mereka, juga menyampaikan beberapa pertanyaan, Bupati Buol langsung menjawab tuntutan dan pertenyaan tersebut.
Buruh Adalah Rakyat Buol
Menurut Bupati Buol. Pekerja adalah juga rakyat yang di pimpinya.
“Terlepas dari kalian adalah pekerja PT. HIP, kalian juga adalah anak, saudara, kerabat sebagai sesama rakyat Buol, Mau dan tidak, suka atau tidak suka kalian tetap adalah anak-anak saya, dan saya adalah orang tua kalian” buka Bupati.
Atas dasar di atas, Bupati dalam beberapa momen, selalu memperjuangkan aspirasi buruh saat menuntut hak-haknya pada perusahaan.
“Dulu saat kalian, mengeluh di Rumahkan karena Covid-19, saya intens memperjuangkan kembali, agar buruh tetap di di bayar upahnya, atau jika di rumahkan, harus di bayar haknya” tegas Bupati.
Sebab, bagi Bupati Buol dirinya sekaligus sebagai orang tua, yang tugasnya adalah melindungi rakyatnya, buruh PT. HIP.
Klarifikasi Berita
Dalam kesempatan ini, Bupati Buol mengklarifikasi pemberitaan di media online soal “Bupati Buol akan Gulingkan PT. HIP”.
Menurutnya, dalam kegiatan dialog terkait plasma, tidak ada sama sekali dirinya menggunakan konotasi “gulingkan”.
Sebab, Kata “Gulingkan” hanha bermakna untuk orang di atas kedudukanya, sebagai kepala daerah, tidak masuk akal hendak menggulingkan perusahaan yang ada di wilayah kekuasaanya.
“Saya tidak anti Investasi, tetapi yang saya anti sistemnya jika prakteknya eksploitatif. Saya mendukung investasi, assl tujuanya adalah kemajuan daerah dan kesejahteraan rakyat yang biasa saya sebut Investasi berkeadilan” ujarnya.
Berdasarkan pengalaman Tahun 2014 perusahaan sempat tidak beroperasi, beberapa buruh meminta pemda melakukan mediasi agar buruh yang di PHK mendapatkan pesangon, bahkan kesekapatan bersama pembayaran pesangon selesai sampai malam hari.
Di kejadian lainya, saat Forum Tani Buol (FTB) melakukan pemblokiran jalan, akhirnya mobil CPO tidak bisa lewat, Bupati Buol yang turun langsung melakukan mediasi sampai di buka pemblokiran tersebut.
“Sebagai Kepala Daerah saya bertanggung jawab terhadap semua masalah yg timbul di rakyat, tak terkecuali masalah hubungan produksi antara buruh dan perusahaan” lanjut Bupati.
Akan Perjuangkan Hak Normatif BuruhBupati Buol menyampaikan bahwa aksi ini mestinya juga membawah tuntutan tengang nasib buruh.
“Jika ada masalah upah kalian tidak di bayar, hak-hak kalian tidak di penuhi, PHK sepihak, sebagai pemerintah saya akan membantu memperjuangkan hak kalian sampai di penuhi”
Karena bagi Bupati Buol, Tidak boleh ada di negeri ini, mayoritas orang di eksploitasi oleh sekelompok org, tidak boleh ada rakyat yang di kuras oleh sekelompok orang.
“Sebab, jika rakyat saya di korbankan, dan kalau itu ada yang hendak mengeksploitasi rakyat, siapapun dia akan saya lawan” tegasnya.
Dalam penutupnya, Bupati Buol berpesan Hubungan buruh dgn perusahaan, adalah hubungan untung rugi, tapi hubungan buruh dan pemerintag adalah hubungan anak dan orang tua.
“Kapan buruh tidak di butuhkan lagi oleh perusahaan, kalian akan di pecat, tapi hubungan anak dan orang tua, hubungan pemerintah dan rakyatnya, tidak ada untung ruginya, sebab hubungan ini di ikat oleh kasih sayang” tutup Bupati.
Aksi ini berjalan damai, setelah melakukan diskusi, delegasi masa buruh PT. HIP melakukan sesi foto bersama Bupati Buol.(Diskominfo)