
Metrorealitas.com. Sulteng-Buol. Menyambut tahun baru Saka 1444 Umat Hindu Indonesia Propinsi Sulawesi Tengah Kabupaten Buol kecamatan Bukal desa Moyong melaksanakan Nyepi dengan damai.
Bertepatan 3 maret 2022 Pelaksanaan Nyepi umat beragama Hindu didesa Moyong memang Sepi.
Sekitar 711 jiwa dari 1041 jiwa warga Bali Hindu sejak pagi pukul 06.00 wita warga trasmigrasi tidak ada aktifitas apapun baik di dalam rah atau di luar rumah.
Berdiam diri di dalam rumah, tidak menyalakan api,lampu,makan,mimum atau aktifitas lain.
Tidak keluar rumah , atau keluar rumah sebatas dalam areal pekarangan rumah. Semua aktifitas dihentikan, baik aktifitas rutin,sebagai petani,pekebun, pedagang jalan atau jualan kios semua berhenti total.

Nyepi hingga besok pukul 06.00 baru bisa menjalankan aktifitas kembali
Nyepi di artikan Tapa brata penyepian ada tiga pokok dalam perayaan Nyepi harus di lakukan menurut kepercayaan Hindu yakni melaksanakan Amati geni pengertianya tidak menghidupkan api untuk memasak atau lainya, lampu matikan baik lampu listrik maupun lampu pelita , sepanjang malam kondisi gelap, kecuali bagi keluarga yang mempunyai anak bayi baru lahir atau orang sakit.
Amati karya pengertianya tidak melakukan segala bentuk aktivitas melakukan pekerjaan apapun.
Amati lelungan pengertianya Tidak melakukan bepergian keluar dari rumah sebatas areal pekarangan rumah saja. Hal ini di lakukan sepanjang 24 jam
Desa Moyong Kecamatan Bukal Kabupaten Buol di huni 1041 jiwa terdapat tiga penganut agama yaitu agama Hindu,Kriten Katolik dan Islam.
Suasana kerukunan antar beragama sangat toleransi. Hal ini di sampaikan oleh Kepala Desa Moyong Sunarman.SI.P saat di kunjungi Metrorealitas.com di rumahnya kamis (3/3/2022) di desa Moyong.
Tiga pengamut agama di desanya sangat toleransi rukun dan saling menghormati dalam menjalankan ibadah masing masing
Tidak ada yang merasa keberatan meskipun dalam aktifitas menjalankan ibadah di waktu yang sama dan dengan cara yang berbeda
” Di Desa Moyong ada tiga penganut agama Hindu, Islam dan Kristen Katholik semua penganut masing masing agama saling rukun dan saling menghormati ibadah masing-masing.
Sekarang Umat agama Hindu sedang Hariraya Nyepi tidak ada aktifitas total tidak menyalakan api, lampu, kendaraan di parkir , mesin tidak di bunyikan ,tidak keluar rumah pokoknya satu hari 24 jam aktifitas berhenti total
Dulu pernah bersamaan Nyepi dengan Hari raya Idul fitri yang takbiran malam tetap berjalan seperti biasa ,Begitu umat Hindu yang sedang menjalankan Nyepi juga tetap jalan, semua warga saling menghormati dan menghormati.
Posisi masjid di moyong berada di tengah-tengah umat beragama Hindu, waktunya umat Islam melakukan adzan pangilan shalat tetap mengunakan toa juga tidak ada masalah” Ungkap Kepala Desa Moyong . Dari Buol-Sulawesi Tengah (Bambang Joko Sugito)