
Metrorealitas.com. Belanda- Den Haag. Staf Ahli Gubernur Sulteng atas nama Pemerintah provinsi Sulawesi Tengah bersama rombongan melakukan kunjungan kerja ke negara Belanda
DR. Rohani Mastura dan pimpinan OPD melakukan kunjungan dalam rangka penelusuran arsip yang bernilai Sejarah dan kebudayaan yang telah tercatat dan di arsipkan sewaktu Belanda menjajah Indonesia
Berangkat dari Jakarta minggu, 18 Desember 2022 pukul 14.30 WIB dan tiba di Schiphol Bandara Internasional Amsterdam Belanda pada pukul 06.25 waktu setempat (ada perbedaan waktu 6 jam dengan Jakarta).
Sekalipun harus menyesuaikan dengan cuaca musim dingin, suhu 7 derajat celcius, rombongan langsung menuju Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI)
Rombongan pemerintah Sulawesi tengah dipandu oleh pendamping dari Arsip Nasional Republik Indonesia Jajang Nurjaman, S.Hum, MA
Rombongan diterima langsung oleh Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Republik Indonesia (Embassy Of The Republic Of Indonesia) yang diwakili oleh Wakil Duta Besar/Wakil Kepala Perwakilan Republik Indonesia Freddy Panggabean didampingi Sekretaris I Atu Indarto dan Andrea dari unit Penerangan Sosial dan Budaya KBRI.
Rombongan disambut sangat ramah, diberikan informasi sejarah berdirinya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Belanda merupakan Kedutaan terbesar yang ada di daratan Eropa
Di Kabarkan Banyak orang Indonesia tinggal dan lebih memilih menjadi warga negara Belanda dibandingkan menjadi warga negara Jerman atau Francis.

Diaspora masyarakat Indonesia yang tinggal di Negara Belanda cukup banyak sekitar 1.7 juta jiwa
Kebanyakan dari Maluku, Manado dan Batak, menyusul Bali, Toraja, Makasar dan daerah laiinya di Indonesia.
Wakil Duta Besar sangat mendukung upaya penelusuran Arsip yang bernilai Sejarah dan Budaya Sulawesi Tengah menjadi Arsip Memori Kolektif Bangsa, khususnya Sulawesi Tengah,
sebagai sumber informasi kemajuan pendidikan dan kebudayaan di Sulawesi Tengah kedepan. KBRI siap mendukung dan memfasilitasi tempat penyelenggaraan promosi Sejarah dan Budaya Sulawesi Tengah
Hal ini jika Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah mau melaksanakannya di Belanda seperti halnya Provinsi lain
meyakini Sulawesi Tengah memiliki berbagai keunikan ragam budaya dan pesona alam yang indah yang tidak kalah dengan daerah lainnya
hanya saja banyak yang belum mengenalnya, silahkan berpromosi di Belanda katanya sambil memberikan kesempatan perwakilan delegasi Sulawesi Tengah untuk menyampaikan maksud dan tujuan kunjungannya.

Apakah ada arsip Sejarah dan kebudayaan kabupaten Buol di Belanda ? Hasil penelusuran pemerintah Sulawesi tengah (Pemprov) merupakan kabar terbaru yang perlu di simak.
Pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tengah/ Drs. I Nyoman Sriadijaya, MM mewakili rombongan sekaligus sebagai OPD leading sector di bidang kearsipan
Menyampaikan salam hormat Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura dan terima kasih yang tak terhingga atas penyambutan dan kesempatan yang diberikan oleh Pihak Kedutaan
Untuk melakukan hunting / penelusuran Arsip bernilai Sejarah dan Budaya Sulawesi Tengah di Belanda
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah Yudiawati Vidiana Windarusliana, SKM, M.Kes
Menyampaikan bahwa penelusuran arsip ini telah melalui konsultasi penelusuran Arsip Sulawesi Tengah yang belum ada di Arsip Nasional RI
Membuat daftar penelusuran Arsip dan melakukan konsultasi awal sebelum berangkat ke Belanda dengan Arsiparis di National Archives of Netherlands dan Pustakawan di Leiden University Library.
Disamping berharap dapat menelusuri Arsip dari periode VOC hingga Pemerintahan Hindia Belanda, khususnya di Sulteng pada masa jaman kerajaan Suku Kaili di Lembah Palu, Donggala, Banggai, Buol, Poso, Morowali termasuk arsip kebencanaan yang pernah terjadi sebelum kemerdekaan
Sebagai siklus bencana yang terjadi tahun 2018 yang lalu dan sebagainya
Selain penelusuran arsip bernilai budaya seperti dokumen atau arsip tentang cagar budaya atau 1000 situs megalitikum yang tersebar di Lembah Napu, Behoa dan Bada yang sudah ada sekitar 3000 tahun silam
juga mengenai masuknya Agama Islam di Sulawesi Tengah, masuknya Agama Kristen di Poso dan Bahasa Daerah Poso khususnya (Kamus Bare’e yang ditulis oleh Dr. Adriani berkebangsaan Belanda, Tari-tarian dan Pakaian Kulit kayu dan sebagainya.
Untuk mendapatkan semua arsip ini yang kemungkinan tersimpan arsipnya di Arsip Nasional Belanda dan Naskah Kunonya tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden
Membutuhkan waktu yang cukup panjang namun penelusuran ini tidak boleh berhenti sampai disini saja.
Melalui kunjungan kerja dinas ini diharapkan akan terus terbangun koordinasi , komunikasi dan kerjasama yang baik dengan Para Arsiparis dan Pustakawan yang ada di kedua Lembaga ini di Belanda sehingga kita tetap dapat dibantu untuk mendapatkan arsip , dokumen yang masih kita butuhkan.
Di akhir kunjungan di KBRI tersebut, Staf Ahli Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. Rohani Mastura, M.Si menyampaikan bahwa hasil kunjungan di KBRI ini akan disampaikan langsung kepada Bapak Gubernur Sulawesi Tengah yang Insya Allah pada bulan Juni 2023

Akan mengadakan kunjungan kerja Asosiasi Pemerintahan Daerah sekaligus berharap Gubernur Sulawesi Tengah berkenan membawa rombongan untuk promosi pariwisata dan kebudayaan di KBRI Belanda sebagaimana undangan dari Bapak Wakil Duta Besar Ri di Belanda
Pertemuan pejabat penting diakhiri dengan Penyerahan plakat atau cendera mata serta photo bersama.
Bersama dalam rombongan kunjungan kerja ini Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tengah, Dr. Drs. Adidjoyo Dauda, M.Si serta pendamping dari Arsiparis dari Arsip Nasional Belanda, masyarakat Indonesia Warga Negara Belanda, Julinta Hutagalung, SE, MA.
Sumber :Staf ahli pemerintahan dan Kesra. Editor : Bambang Jogi